Pages

Sunday, January 16, 2011

Pengaruh ZPT BAP Dan Kinetin Pada Eksplan Daun Krisan


Setelah dilakukan pengamatan selama 21 hari, terlihat perubahan pada eksplan. Pada saat inokulasi eksplan terlihat rata pada medium, tetapi setelah dua minggu pengamatan bagian tepi eksplan mulai mengkerut dan terangkat ke permukaan sehingga eksplan terlihat sedikit cekung. Hasil ini menunjukkan bahwa eksplan mengalami pertumbuhan. Hasil ini juga membuktikan bahwa sitokinin yang dalam hal ini adalah BAP dan Kinetin berperan pada proses pembelahan sel. Meskipun pada praktikum ini tidak ditambahkan hormon auksin, sel tetap dapat melakukan pemanjangan karena menurut Gunawan (1987) dalam Zulkarnain (2009) setiap organ atau jaringan tumbuhan selalu mengandung hormon endogennya meskipun dalam konsentrasi yang terbatas.
Setelah mengalami perubahan yang cukup signifikan, eksplan tersebut tidak mengalami perubahan yang berarti lagi hingga pengamatan terakhir (Hari ke 21) yang berarti eksplan tidak dapat membentuk kalus secara sempurna. Hal ini diindikasikan karena tidak sebandingnya konsentrasi zat pengatur tumbuh (hormon eksogen) dan fitohormon (hormon endogen) pada eksplan. Telah dikatakan sebelumnya bahwa pada praktikum ini digunakan zat pengatur tumbuh BAP dan Kinetin dimana keduanya merupakan kelompok dari hormon sitokinin dimana fungsinya secara umum adalah menginduksi pembelahan sel dan pada kultur in vitro hormon tersebut berperan pada proses pembentukan tunas. Akan tetapi pada praktikum ini diharapkan eksplan tersebut terdiferensiasi menjadi kalus, sehingga dibutuhkan kombinasi antara zat pengatur tumbuh dari jenis yang berlainan yaitu auksin dan sitokinin (dan di sini diasumsikan jaringan tumbuhan memiliki konsentrasi hormon endogen yang seimbang).
Menurut Campbell (2002), sebuah jaringan yang dikulturkan dengan konsentrasi auksin dan sitokinin yang seimbang akan membentuk kalus, jika konsentrasi sitokinin lebih tinggi dibanding auksin akan terbentuk tunas, dan jika konsentrasi sitokinin lebih rendah dibanding auksin akan terbentuk akar. Oleh karena itulah, eksplan daun krisan pada praktikum ini hanya mengalami perubahan pada hari-hari pertama setelah inokulasi dan tidak mengalami perubahan hingga pengamatan terakhir. Hasil ini membuktikan pula bahwa hormon tumbuhan tidak dapat bekerja sendiri-sendiri, tetapi selalu bekerja sama dengan jenis hormon lainnya dimana konsentrasi antara hormon yang satu dan yang lain tergantung pada jenis tanaman dan organ atau bagian tumbuhan yang dipengaruhinya sehingga dapat dishasilkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara seimbang.

No comments: