Pages

Friday, November 19, 2010

Eksplan

Eksplan adalah potongan/bagian jaringan yang diisolasi dari tanaman yang digunakan untuk inisiasi suatu kultur in vitro. Menurut Hendaryono dan Wijayani (1994), ekplan yang dipilih harus merupakan bagian-bagian tanaman yang mempunyai sel aktif membelah (sel meristem), karena pada bagian-bagian sel ini mengandung hormon tanaman yang baik untuk membantu pertumbuhan. Pengambilan eksplan dari jaringan dewasa (in diferensiasi) dalam waktu lama tidak akan terbentuk kalus, sebab kemampuan untuk membentuk jaringan tidak ada. Meskipun dari tanaman dewasa ini terjadi penambahan volume, tetapi tidak terjadi penambahan sel sebab tidak mengalami pembelahan sel. Sedangkan pada jaringan meristem akan terjadi penambahan sel. Pada prinsipnya eksplan dapat diambil dari semua bagian tanaman baik dari jaringan akar, batang, dan daun. Biasanya sebagai bahan eksplan dipilih bagian-bagian jaringan yang belum banyak mengalami perubahan bentuk dan kekhususan fungsi atau dipilih bagian-bagian yang bersifat meristematik (Majnu 1975 dalam Wattimena et al.1986).
Pemakain tunas pucuk, tunas samping, tunas bunga, daun bunga, daun, cabang muda, akar, umbi, bagian-bagian embrio, anther, dan beberapa bagian lainnya sering dilakukan dalam kultur jaringan beberapa tanaman tertentu (Haramaki dan Heuser 1980 dalam Wattimena et al.1986).
Eksplan pada awal penanaman masih mengandung zat pengatur tumbuh endogen yang dibentuk pada tanaman sebelum eksplan dikultur. Setelah zpt endogen pada eksplan habis terpakai, maka zpt mediumlah yang ditambahkan yang paling banyak berperan untuk induksi kalus (Pandiangan, 2006).
Seleksi bahan eksplan yang cocok merupakan faktor penting yang menentukan keberhasilan program kultur jaringan. Untuk memulai kultur jaringan yang baru dengan spesies atau kultivar tanaman yang baru pula, seringkali dikehendaki analisis yang sistematis terhadap potensi eksplan dari setiap tipe jaringan. Oleh karena itu Pierik (1997) dalam Zulkarnain (2009) mengemukakan bahwa tiga aspek utama yang harus diperhatikan dalam seleksi bahan eksplan adalah genotipe, umur, dan kondisi fisiologis eksplan.
Pengaruh genotipe pada proliferasi sel dapat dilihat pada kapasitas regeneratifnya. Pada umumnya, tanaman dikotil lebih mudah berproliferasi secara in vitro dibandingkan tanaman monokotil. Tanaman yang umumnya mudah diperbanyak secara vegetatif konvensional akan mudah pula diperbanyak melalui teknik kultur jaringan (Zulkarnain, 2009).

No comments: