Pages

Saturday, July 09, 2011

Bahan Pemadat Medium

Bahan pemadat yang paling banyak digunakan adalah agar. Keuntungan dari pemakain agar adalah :
1.  Agar membeku pada temperatur ≤ 45o C dan mencair pada temperature 100o C, sehingga dalam kisaran temperatur kultur, agar akan berada dalam keadaan beku yang stabil.
2. Tidak dicerna oleh enzim yang dihasilkan oleh jaringan  tanaman.
3. Tidak bereaksi dengan persenyawaan-persenyawaan penyusun media.
Agar merupakan campuran polisakharida yang diperoleh dari beberapa spesies Algae. Dalam analisa unsur  diperoleh data,  bahwa kandungan agar meliputi unsur Ca, Mg, K, dan Na dalam jumlah yang sedikit (Debergh, (1982 dalam Gunawan 1988).  
Kekentalan media pada umumnya meningkat secara linier oleh pertambahan konsentrasi agar. Kekentalan media juga dipengaruhi oleh :
a.   Merek agar yang digunakan, merek agar yang berbeda, memberikan kekentalan yang sedikit berbeda walaupun  beratnya  sama.
b.   pH media.
c.   Penambahan arang aktif. Arang aktif 0.8-1 g/l  menghambat pembekuan agar
(Horner et al (1977 dalam George & Sherrington, 1984).
Dalam perbanyakan komersial dan percobaan-percobaan yang tidak dimaksudkan untuk mempelajari metabolisme sel, penggunaan agar murni bukan suatu keharusan mengingat harga agar murni sangat tinggi. Bahan-bahan yang tidak diinginkan dari agar, dapat dihilangkan dengan cara perendaman dalam aquadest selama 24 jam. Agar kemudian dibilas dengan ethanol dan dikeringkan dalam oven pada 60o C selama 24 jam. Konsentrasi agar yang diberikan berkisar antara 0.6-1.0 %. Konsentrasi agar yang terlalu tinggi dapat mengurangi difusi persenyawaan dari dan ke arah eksplan sehingga pengambilan hara dan zat tumbuh berkurang, sedangkan zat penghambat dari eksplan tetap berkumpul di sekitar eksplan (Deberg, (1982 dalam Gunawan 1988).
Selain agar, akhir-akhir ini dikembangkan juga zat pemadat lain yang juga merupakan polisakharida, tetapi diisolasi dari mikroorganisme jenis yang lain. Gelrite yang diproduksi oleh Kelco, merupakan polisakharida yang dihasilkan dari bakteri Pseudomonas sp.
Beberapa sifat gelrite yang berlainan dengan agar adalah:
1.   Gelrite membentuk gel yang lebih bening dari agar.
2.   Untuk mencapai kekentalan gel tertentu, pemakaian gelrite lebih rendah dari agar, pada umumnya konsentrasinya hanya 2 gram/l media, Namun kekentalan gel dari gelrite sangat dipengaruhi oleh kehadiran garam-garam seperti NaCl, KCl, MgCl2, 6H2O dan CaCl2. Garam NaCl dan KCl menurunkan kekentalanan gel, tetapi MgCl2 dan CaCl2 meningkatkan kekentalan gel.
(Gunawan, 1988).
Bahan pemadat merupakan salah satu komponen yang penting di dalam media kultur jaringan tanaman, khususnya media (medium) padat.  Di Indonesia, bahan pemadat yang digunakan pada kultur jaringan tanaman adalah jenis agar standar khusus yang umumnya masih diimpor, misalnya merek Bacto, Oxoid, atau Gelride dan Phytagel. Dabai dan Muhammad (2005) dalam Priadi (2007) mengemukakan bahwa salah satu kendala pemakaian bahan pemadat impor di negara-negara berkembang seperti Indonesia adalah harganya yang mahal ditambah lagi jangka waktu memperoleh bahan pemadat impor tersebut relative lama. Hal ini mendorong para peneliti kultur jaringan tumbuhan untuk mencari bahan pemadat alternatif agar dapat melakukan penelitian dengan meminimalkan biaya dalam jangka waktu yang lebih cepat serta hasil yang maksimal. Hasil dari penelitian Priadi (2007) menunjukkan bahwa agar impor dapat digantikan dengan agar kue bubuk ’swallow’ yang dijual di pasar-pasar tradisional atau pun supermarket.
DAFTAR PUSTAKA

George E.F. and P.D. Sherington, 1984. Plant Propagation by Tissue Culture: Handbook and Directory   for Commercial  Laboratories. Exegetics,   England. 709 p.
Gunawan, L.W., 1988. Teknik kultur jaringan tumbuhan. Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan, Pusat Antar Universitas (PAU), Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Priadi, Dody. 2008. Pertumbuhan In vitro Tunas Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) pada Berbagai Bahan Pemadat Alternatif Pengganti Agar. Biodiversitas 9 (1) : 9-12

No comments: