Pages

Saturday, July 09, 2011

Ikan Gatul

Guppy (Poecilia reticulata), juga dikenal sebagai millionsfish,adalah salah satu spesies ikan air tawar yang paling populer di dunia. Merupakan bagian kecil dari famili Poecilidae (panjang ikan betina 4-6 cm, jantan 2½–3½ cm) dan seperti semua anggota famili-nya, ikan ini berkembang biak dengan melahirkan. Ikan ini dalam bahasa daerah disebut klataw (Agbayani , 2007).
Poecillia reticulata merupakan jenis ikan yang mampu hidup dan beradaptasi di tempat yang telah tercemar (kotor). Selain itu, di India, Poecillia reticulata merupakan biokontrol yang efektif bagi perkembangan nyamuk, misanya Culex quinquefasciatus. Ikan gatul (Poecillia reticulata) merupakan predator bagi nyamuk-nyamuk di tempat-tempat kotor (misalnya : selokan) karena kotorannya mampu mematikan larva nyamuk (Manna , 2008).
Morfologi Ikan gatul jantan memiliki ciri-ciri tubuh ramping dengan ukuran yang relatif kecil dan panjang. Tedapat sedikit warna merah. Pada ikan jantan terdapat modifikasi sirip anal dan sirip pelvis yang berfungsi untuk menyalurkan mani ke tubuh betina. Sedangkan pada ikan betina, ukuran tubuh lebih besar dengan ukuran relatif pendek serta warna lebih gelap (Anonim , 2009).
Morula
               Bentukan telur yang belum dibuahi berbentuk bulat, dengan warna kuning tua tanpa noda hitam diliputi selaput berupa lendir, memiliki kutub vegetal dan animal, bagian kuning telur menjadi bagian ventral tubuh embrio, memiliki polaritas dan bentuk bilaterl simetri. Pada preparat yang diperoleh pada pembedahan pertama dan yang terakhir didapati bentukan seperti ini. Fase morula merupakan zigot yang membelah berulang kali sampai terdiri dari berpuluh sel kecil , yang disebut blastomere (Yatim , 1994).
4.3.2        Blastula
            Stadium blastula merupakan kelanjutan dari morula. Stadium blastula dimulai sejak pembelahan ke-8 atau 128 sel sampai pada memasuki stadium gastrula ( 256 sel keatas ). Pada stadium antara 32-64 sel, blastodermnya berbentuk seperti mangkuk terbalik. Sel yang menempel kuning telur membuat penjuluran plasma ke bagian dalam sehingga seperti lapisan di bawah mangkuk terbalik. Lapisan itu dinamakan periblast atau tropoblast yang erat hubungannya dengan substansi kuning telur. Rongga yang ada di dalamnya dinamakan blastocoel. Stadium demikian dinamakan stadium blastula awal (Bavelander, 1988).
Pada tingkat blastula terbentuk 2 lapis benih yaitu epiblast (sebagian besar bakal jadi ektoderm) dan hypoblast (bakal jadi endoderm), pada gastrula 2 lapis benih tersebut menjadi 3 lapis yaitu ektoderm, endoderm dan mesoderm. Selain itu gastrula dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu gastrula bundar dan gepeng (Bavelander,1988).
4.3.2        Gastrula
Gastrulasi adalah proses pembentukan germ layer yaitu ektoderm, endoderm dan mesoderm. Dalam  proses ini blastula berkembang menjadi gastrula. Semua bakal daun kecambah tersebut ada dipermukaan blastula. Dalam proses pembentukan gastrula terjadi pemindahan bakal daun kecambah yang semula ada dipermukaan menuju tempat definitif di bagian dalam yaitu, bakal entoderm, bakal ektoderm daun neural dan bakal mesoderm yang menyelip diantara ektoderm umum dan entoderm. Cara perpindahan bakal daun kecambah ini ada 2 macam, yaitu: epiboli dan emboli. epiboli adalah pergerakan disepanjang sumbu anterior-posterior dan meluas ke perifer atau divergensi. Pergerakan emboli meliputi: involusi atau melekuk ke dalam; invaginasi melekuk dan melipat kedalam; evaginasi adalah kebalikan invaginasi; divergensi atau memancar; konvergensi atau memfokus; poliinvaginasi, delaminasi yaitu gerakan memisahkan diri sekelompok sel dari kelompok asalnya. Emboli mencakup pemanjangan dan perluasan serta penyempitan blastopor yaitu lubang arkhenteron yang disebut mulut primitif. Epiboli mencakup pergerakan bakal epidermis dan bakal daun neural (Sukra, 2000).
Neurulasi
Ikan gatul yang berada pada fase neurula, ciri-cirinya adalah terdapat suatu bentukan seperti kepala dan ekor, terdapat yolk, dan terbentuk notochord. Neurulasi merupakan proses pembentukan bumbung neural dari embrio. Proses ini diawali dengan hubungan dorsal blastophore lips dan ventral blastophore lips, sehingga terbentuk suatu keping neural. Setelah itu terbentuklah lipatan neural yang nantinya akan berkembang dan membentuk suatu bumbung neural (Anonim, 2007).
            Organogenesis
Organogenesis atau morfogenesis adalah embryo bentuk primitive yang berubah menjadi bentuk yang lebih definitive dan memmiliki bentuk dan rupa yang spesifik dalam suatu spesies. Organogensisi dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8. Dengan berakhirnya organogenesis maka cirri-ciri eksternal dan system organ utama sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut fetus (Tenzer, 2000)
Organogenesis disebut juga morphogenesis. Embrio bentuk primitif tumbuh menjadi bentuk definitif, dan memiliki bentuk dan rupa yang spesifik bagi keluarga hewan dalam satu spesies. Organogenesis merupakan gabungan 2 periode yaitu pertumbuhan antara dan pertumbuhan akhir. Pada periode pertumbuhan antara atau transisi terjadi transformasi dan differensiasi bagian-bagian tubuh embrio dari bentuk
 primitif sehingga menjadi bentuk definitif. Pada periode ini embrio akan memiliki bentuk yang khusus bagi suatu spesies. Sedangkan pada periode pertumbuhan akhir, penyelesaian secara halus bentuk definitif itu sehingga menjadi ciri sesuatu individu. Pada periode ini embrio mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter fisik dan psikis), serta roman atau wajah yang khusus bagi setiap individu (Yatim, 1994).

DAFTAR PUSTAKA

Agbayani . 2007. Guppy. http://wikipedia.org . Diakses tanggal 14 April 2009 Pukul 18.18 WIB
Anonim, (2009), Petunjuk Praktikum Perkembangan Hewan, Prodi Biologi FMIPA ITS : Surabaya
Bavelender. (1988) . Dasar- Dasar Histologi. Erlangga. Jakarta.
Manna , Barnali , (2008), ”Vulnerability of the Mosquito Larvae to The Guppies(Poecilia reticulata) in The Presence of Alternative Preys” , University of Burdwan : Burdwan , India
Sukra, Yuhara, (2000), Wawasan Ilmu Pengetahuan Embrio : Benih Masa Depan, Direktorat Jendral Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta
Tenzer, A dkk. (2000). Petunjuk Praktikum Perkembangan Hewan.JICA UM Malang : Malang
Yatim, Wildan, (1994), Reproduksi dan Embriologi, Tarsito : Bandung


No comments: