Pages

Friday, July 22, 2011

Teknik Aseptis

Salah satu teknik dasar dalam analisa mikrobiologi adalah teknik transfer aseptis (suatu metode atau teknik di dalam memindahkan atau mentransfer kultur bakteria dari satu tempat ke tempat lain secara aseptis agar tidak terjadi kontaminasi oleh mikroba lain ke dalam kultur). Teknik ini sangat esensial dan kunci keberhasilan prosedur mikrobial yang harus diketahui oleh seorang yang hendak melakukan analisis mikrobiologi. Pengambilan sampel harus dilakukan secara statistik agar tidak bias, jadi secara acak (random sampling). Selain itu, digunakan teknik aseptis selama pengambilan sampel agar tidak terjadi pencemaran. Alat-alat yang digunakan harus steril. Bahan makanan cair diambil dengan pipet steril, makanan padat menggunakan pisau, garpu, sendok atau penjepit yang steril (Afrianti, 2004).
Teknik aseptis sangat penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus selalu dijaga agar terbebas dari kontaminan yang dapat mencemari. Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan komplek. Beratus-ratus spesies berbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh kita, termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Sekali bersin terdapat beribu-ribu mikroorganisme sehingga diperlukan teknik yang dapat meminimalisirnya seperti pengisolasian (Pelczar & Chan, 1986).
Teknik aseptis merupakan teknik yang digunakan untuk menghindarkan atau mengurangi keberadaan dari kontaminan. Teknik aseptis itu antara lain:
  • Disinfeksi area kerja, meja disemprot dengan alkohol 70%, kemudian dilap dengan tissue. Tangan juga disemprot dengan alkohol 70%, untuk menghindarkan dari adanya kontaminasi.
  • Mulut tabung/ erlenmeyer, sterilisasi mulut tabung/ erlenmeyer dilakukan dengan membuka tutup tabung dan dilewatkan pada api, setelah itu menutup kembali dengan kapas.
  • Cawan petri, cawan petri sebelum digunakan terlebih dahulu harus dilewatkan ke api bunsen, harus didekatkan ke api bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
(Benson, 2002)

No comments: