Pages

Saturday, July 09, 2011

Riccia

Struktur alat kelamin pada Riccia sp adalah sebagai berikut :
a. Anteridium
Anteridium multiseluler, bentuk ellipsoid, mempunyai tangkai yang pendek untuk melekatkan dirinya pada talus. Badan anteridium terlindungi oleh satu lapis sel jaket steril. Badan anteridium terdiri dari massa yang bulat, tersusun oleh sel-sel bentuk kuboid dan disebut androsit, yang menghasilkan gamet jantan atau sperma. Sperma yang dihasilkan bersifat motil, ramping, berbentuk spiral dengan dua flagella. Sperma Riccia berasal dari sel androsit yang berbentuk segitiga. Masing-masing androsit mempunyai protoplas yang padat dengan inti yang besar.

b. Arkegonium
Arkegonium berbentuk seperti botol, ramping di bagian atasnya (leher) dan bagian bawah membengkak seperti kantong yang disebut sebagai perut. Perut melekat terselubung di dalam jaringan talusnya. Dinding bagian leher terdiri dari deretan sel-sel steril yang melindungi deretan sel yang memanjang yang disebut sel saluran leher. Leher merupakan jalan masuk sperma ke dalam arkegonia. Dinding bagian perut terdiri dari satu atau beberapa lapis sel steril. Di bagian perut terdapat dua buah sel yaitu sel bagian atas yang berdekatan dengan sel saluran leher disebut sel saluran perut dan sel di bawahnya yang disebut sel telur dengan ukuran yang lebih besar.
Pembuahan :
Pembuahan terjadi jika sel kelamin telah masak. Perpindahan sperma ke sel telur dan pemasakan sel kelamin sangat dibantu oleh air. Anteridium yang telah masak akan pecah dibagian ujungnya dan membebaskan sperma. Pada waktu yang bersamaan sel saluran leher arkegonium akan mengalami degenerasi. Arkegonium yang telah masak, di bagian ujungnya sel penutup membuka, suatu saluran kecil yang terbuka terhadap udara luar terbentuk, berfungsi sebagai jalan masuk sperma yang akan membuahi sel telur. Sperma yang dibebaskan akan berenang melalui selaput air yang tipis untuk mencapai arkegonium, masuk melalui saluran leher yang terbuka dan berenang ke bawah menuju sel telur. Setelah itu sel sperma yang sampai pertama kali akanmembuahi sel telur, berfusi dengan sel telur. Dengan adanya pembuahan tersebut maka berakhirlah generasi gametofit dan generasi sporofit dimulai.
Struktur generasi sporofit Riccia sp
a. Zigot
Telur yang telah dibuahi sperma membentuk zigot. Zigot dilindungi oleh substansi selulosa. Zigot mempunyai inti diploid, mengandung kromatin yang berasal dari kedua gamet.
b. Embrio
Di dalam arkegonium, zigot melanjutkan segmentasi dan berkembang tanpa periode istirahat menjadi struktur multiseluler yang belum terdiferensiasi dan disebut proembrio. Embrio selanjutnya membutuhkan perawatan langsung dari tanaman induk di mana dia melekat. Stadium embrio pada lumut hati sangat pendek.
c. Sporogonium
Embrio selanjutnya berdiferensiasi dan berkembang menjadi suatu individu sporofit lengkap yang disebut sporogonium. Sporogonium tetap terselubung dalam jaringan gametofitnya. Sporogonium terdiri dari tiga bagian yaitu kaki, seta dan kapsul. Kaki terselubung dalam gametofit dan berfungsi menyerap makanan bagi sporogonium dari jaringan gametofitnya. Seta berfungsi membantu menyalurkan makanan dari kaki menuju kapsula.Di dalam kapsula terdapat spora yang merupakan hasil pembelahan meiosis sel induk spora. Spora yang masak tidak bersifat motil dan dikeluarkan dengan bantuan angin. Pembentukan meiospora melalui pembelahan meiosis mengakhiri generasi sporofit dan genersi gametofit yang baru dimulai. Masing-masing spora pada kondisi lingkungan yang cocok akan berkecambah dan menghasilkan generasi gametofit.
Sporogonium merupakan hasil aktivitas seksual yang tetap melekat pada generasi penghasil alat kelamin. Sporofit bersifat diploid dan berbeda dengan gametofit yang bersifat haploid. Makanan sporofit sebagian atau seluruhnya tergantung pada tumbuhan gametofit.

No comments: