Pages

Saturday, July 09, 2011

Embryology Bryophyta

Tumbuhan lumut termasuk regnum plantae yang meliputi classis (kelas) Musci, Anthocerotophyta dan Hepaticophyta. Musci disebut sebagai lumut daun, Anthocerotophyta dikenal sebagai lumut tanduk dan Hepaticophyta disebut lumut hati.
Secara umum lumut merupakan tumbuhan amfibi, karena dapat hidup di air dan di tanah. Tetapi kebanyakan lumut hidup di tanah lembab terlindung dan tempat yang berlumpur. Untuk mengisap air dan melekatkan diri pada substrat atau tempat hidupnya lumut memmiliki struktur khusus disebut rhizoid. Lumut tidak memiliki jaringan vaskuler (xylem dan floem) baik pada struktur gametofit maupun sporofitnya. 
Berdasarkan siklus hidupnya, lumut bersifat homosfor  dimana setiap spora yang dihasilkan memiliki kesamaan baik ukuran dan bentuknya. Spora yang berkecambah akan membentuk suatu struktur filamen yang disebut protonema dan kemudian akan berkembang menjadi talus sebagai generasi gametofit lumut. 
Reproduksi seksual berlangsung melalui pembentukan gamet. Gamet jantan bersifat motil yang disebut sebagai antherozoid sedangkan gamet betina bersifat nonmotil yang disebut telur (oosfer). Gamet jantan dihasilkan oleh antheridium dan gamet betina dihasilkan oleh arkegonium. Anteridia biasanya berbentuk tongkat dimana setiap antheridium dilindungi oleh lapisan tunggal sel jaket steril. Di dalam sel jaket steril terdapat sel induk antherozoid yang disebut androsit. Setiap androsit mengalami metamorfosis menjadi sel antherozoid biflagelata yang motil. Sedangkan Arkegonia berbentuk seperti botol yang terdiri dari bagian perut dan leher. Bagian perut berada dibagian bawah dan berbentuk menggembung sedangkan bagian leher merupakan bagian yang panjang. Pada bagian leher dan perut terdapat barisan sel yang dikelilingi oleh sel jaket steril. Barisan sel tersebut terdiri dari sedikit sel saluran leher , sel saluran perut dan oosfer.
Saat fertilisasi, Anterozoid bersilia berenang di lapisan air dan dapat mencapai bagian leher arkegonium. Selanjutnya Anterozoid masuk ke dalam saluran leher dan bergerak mendekati sel telur. Setelah itu pembuahan terjadi yaitu ketika anterozoid melekat di sel telur. Hasil dari fertilisasi adalah zigot. 
Tanpa adanya proses 'istirahat', zigot akan membentuk embrio multiseluler. Embrio tetap berada di dalam bagian perut arkegonium, tidak seperti algae yang membebaskan embrionya. Bagian perut arkegonium membesar selama perkembangan embrio untuk memberikan perlindungan yang disebut kaliptra. Setelah itu berkembanglah sporofit yang terdiri dari kaki, seta dan kapsul.

No comments: